BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Bahasa Indonesia
Setelah VOC
(Belanda) mengubah taktik hubungan perdagangannya ke dalam hubungan penjajahan,
maka Belanda merasa perlu untuk menggunakan bahasa pengantar dalam penjajahan.
Langkah pertama yang dilakukannya adalah menggunakan bahasa Belanda sebagai
bahasa pengantar penjajahan. Namun, bangsa Indonesia banyak yang tidak mampu
menggunakan bahasa Belanda tersebut, sehingga Belanda mencari alternatif lain
yaitu mencari bahasa daerah setempat yang dapat dijadikan bahasa pengantar
penjajahan. Bahasa pengantar dalam penjajahan sangat penting karena tanpa
bahasa pengantar, penjajahan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Setelah
diadakan penelitian oleh para ahli bahasa dari Belanda, maka dijadikanlah
bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar. Hal ini disebabkan karena bahasa Melayu
sudah menjadi bahasa perdagangan dan bahasa yang banyak dipahami oleh
masyarakat setempat.
Sejak itu,
bahasa Melayu dijadikan bahasa pengantar penjajahan kedua yang bahasa
pertamanya tentu saja bahasa Belanda. Oleh karena, bahasa Melayu sebagai bahasa
pengantar penjajahan, maka penggunaan bahasa Melayu semakin menyebar luas ke
berbagai pelosok tanah air.